Polres Kediri Kota menggelar upacara tradisi pedang pora sebagai bentuk penghormatan dalam prosesi serah terima jabatan Kapolres Kediri Kota, Jumat (11/7). Dalam momen penuh khidmat ini, AKBP Anggi Saputra Ibrahim, S.H., S.I.K., M.H. resmi menggantikan AKBP Bramastyo Priaji, S.H., S.I.K., M.Si., yang akan menempati penugasan baru.
Upacara digelar mulai pukul 10.40 WIB di halaman Mapolres Kediri Kota dan diikuti oleh seluruh jajaran kepolisian dengan suasana yang hangat dan emosional. Tradisi pedang pora ini menjadi simbol pelepasan dan penyambutan pejabat utama di lingkungan Polri yang sarat makna.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting di lingkungan Polres Kediri Kota. Di antaranya adalah Kapolres Kediri Kota yang baru, AKBP Anggi Saputra Ibrahim, beserta istri, serta pejabat lama AKBP Bramastyo Priaji bersama istri. Wakapolres Kediri Kota, Kompol Yanuar Rizal Ardianto, S.H., S.I.K., juga turut hadir bersama jajaran Pejabat Utama (PJU), para Kapolsek se-jajaran, seluruh personel Polres dan Polsek jajaran, serta para pengurus Bhayangkari Cabang Kediri Kota.
Rangkaian acara diawali dengan laporan komandan pedang pora dan dilanjutkan dengan masuknya pejabat lama dan pejabat baru ke dalam barisan kehormatan payung pora. Prosesi berlanjut dengan pengalungan bunga dan pemberian buket kepada pejabat lama beserta istri, dilanjutkan dengan perpisahan yang penuh haru dari pejabat lama kepada anggota.
AKBP Bramastyo Priaji berpamitan secara langsung kepada seluruh anggota Polres dan Polsek jajaran, yang membalas dengan sikap hormat dan barisan formasi kehormatan. Sebagai bagian dari simbol pelepasan, ia bersama istri kemudian diantar menggunakan andong keluar dari gerbang Mapolres menuju Wisma Bhayangkara, menandai berakhirnya masa jabatannya di Kota Kediri.
Sementara itu, AKBP Anggi Saputra Ibrahim menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan kinerja Kapolres sebelumnya, serta mengajak seluruh jajaran untuk melanjutkan sinergi dan pelayanan prima kepada masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai PRESISI, tanggung jawab sosial, serta soliditas internal.
Selama kegiatan berlangsung, situasi terpantau aman, tertib, dan penuh rasa kekeluargaan. Tradisi ini menjadi momentum penting dalam regenerasi kepemimpinan dan pelestarian budaya korps Bhayangkara